Apa itu Channel Marketing dan Bagaimana Merancang strategi, Keuntungan dan Jenis-jenisnya - Setiyan.my.id | Informasi dan Panduan Menarik seputar Teknologi

Apa itu Channel Marketing dan Bagaimana Merancang strategi, Keuntungan dan Jenis-jenisnya


apa itu channel marketing
channel marketing



Apa itu Channel Marketing

Channel Marketing berkolaborasi dengan pihak ketiga atau melalui jalur atau perantara pihak ketiga guna mengedarkan produk serta layanan ke target pasar. 

Dalam situasi ini, produsen menjalin kemitraan dengan beberapa pihak ketiga untuk mengedarkan atau menjual produknya kepada individu ataupun bisnis dalam target pasar. 

Strategi dengan menggunakan Channel marketing sebagai saluran yang lebih responsif dan lebih efisien daripada metode pertumbuhan konvensional. 

Pendekatan ini bermanfaat untuk beragam jenis organisasi di berbagai sektor industri. Siklus pasar saluran melibatkan berbagai individu, aktivitas, dan bisnis yang mendistribusikan  produk dari produsen hingga ke konsumen akhir.

Definisi Channel Marketing

Channel Marketing diartikan sebagai cara untuk mempublikasikan produk atau layanan yang dihasilkan oleh produsen. Di sini, produsen berkolaborasi dengan pihak ketiga untuk menyebarkan serta menjual produk atau layanan mereka kepada target audiens. 

Upaya Channel Marketing bertujuan mengidentifikasi potensi mitra saluran dan mencapai target audiens pada berbagai titik kontak merek.

Channel Marketing merupakan langkah dalam mengikuti mitra dalam mendistribusikan produk di beragam industri serta mengoptimalkan basis pelanggan. Interaksi dalam proses ini bisa melibatkan pemanfaatan satu atau beberapa saluran. Secara umum, 

Channel Marketing diterapkan oleh perusahaan besar yang menawarkan banyak produk ke pangsa pasar yang luas di berbagai lokasi, dan konsep ini juga berlaku bagi beberapa bisnis kecil. 

Jenis-jenis strategi dalam Channel Marketing

1. Penjualan Langsung

Jenis Channel Marketing langsung yang lebih kontemporer merupakan metode pemasaran dan penjualan produk dan layanan secara langsung kepada pembeli atau pengguna akhir di luar area ritel khusus.

Beberapa metode penjualan langsung yang umum digunakan dalam Channel Marketing meliputi model rencana pesta, pemanfaatan internet melalui alat seperti obrolan pribadi, penggunaan demo langsung (baik secara fisik maupun virtual), serta penyusunan pertemuan tatap muka antara penjual dan target audiens, dan lain sebagainya.

Keuntungan dari penawaran secara langsung menggabungkan kemampuan untuk mengarahkan target pelanggan yang paling mungkin membeli, serta membangun kesadaran merek lebih cepat dan lebih cerdas dalam aspek keuangan.

2.Penjualan tidak langsung

Merujuk pada penjualan produk oleh pihak ketiga yang melibatkan staf perusahaan. Ini melalui jalur penjualan seperti cabang, grosir, pengecer, ekspatriat, afiliasi, dan berbagai jenis pengecer.

Ini dapat digunakan bersama dengan upaya penjualan langsung oleh organisasi atau sebagai opsi terpisah. 

Mitra online atau afiliasi adalah contoh nyata dari penjualan tidak langsung, di mana merek menyediakan spanduk dan alat iklan lainnya kepada mitra untuk mempromosikan produk mereka melalui situs web mereka dan strategi pemasaran lainnya.

Ketika terjadi penjualan, merek memberi komisi kepada mitra afiliasi. Manfaat dari penjualan langsung menggabungkan pemasaran yang optimal, peningkatan penjualan dan pendapatan, serta pengurangan biaya operasional.

3. Distribusi ganda

Produk dan layanan dapat mencapai pelanggan melalui berbagai saluran melalui jenis Channel Marketing ini.

Perusahaan yang menjual produk melalui penjualan langsung juga dapat memutuskan untuk menjual kepada pelanggan melalui pengecer.

Sebagai contoh, untuk memasuki pasar baru di Inggris Raya di mana kesadaran merek Anda hampir tidak ada, Anda dapat menjalin kemitraan distribusi dengan ritel komputer dan elektronik berbasis di Inggris Raya.

Ini akan lebih efisien dan hemat biaya daripada mencoba memasuki pasar secara langsung.

4. Pembalikan Saluran

Jenis Channel Marketing ini juga dikenal sebagai saluran balik. Dalam hal ini, produk berpindah dari pelanggan ke perantara ke produsen.

Ini terjadi dalam bentuk penjualan kembali produk serta barang daur ulang atau daur ulang.

Sebagai contoh, penjual ponsel pintar yang menawarkan ponsel bekas kepada pihak yang memulihkan kualitas, yang kemudian menawarkan barang yang sudah diperbaharui kepada pasar target, akan semakin memperluas jangkauan produk serta memengaruhi target audiens untuk membeli dari Anda.

Manfaat dari Channel Marketing

Begitu banyak manfaat yang muncul dari strategi Channel Marketing, antara lain:

  1. Penghematan biaya
  2. Meningkatkan kesadaran merek
  3. Ciptakan volume dan variasi yang lebih menonjol dalam upaya pemasaran
  4. Temui pelanggan yang tidak memiliki koneksi internet yang kuat untuk melakukan pembelian
  5. Dapatkan informasi orang dalam tentang audiens target Anda
  6. Gunakan kekuatan kepercayaan untuk mendorong lebih banyak penjualan
  7. Hemat uang Anda untuk iklan
  8. Cocokkan merek dengan saluran yang tepat
  9. Gunakan penelitian untuk mengidentifikasi saluran untuk membuat program pemasaran
  10. Yakinkan mitra potensial tentang manfaat dan dukungan  

Cara Pengembangan Strategi Channel Marketing

Ketika merek memulai Channel Marketing, mereka perlu mempertimbangkan model Channel Marketing yang paling sesuai dengan tujuan dan target bisnis mereka.

Mereka juga harus menentukan Channel Marketing yang cocok dengan organisasi, produk, dan layanan mereka. Berikut adalah tujuh hal pokok yang harus dipertimbangkan saat mengembangkan strategi Channel Marketing Anda:

Merancang Strategi Channel Marketing untuk Bisnis

Ketika merek memulai perencanaan Channel Marketing, mereka perlu menetapkan model Channel Marketing yang paling sesuai dengan tujuan bisnis mereka.

Merek perlu dengan jelas menguraikan aspek-aspek yang mereka nilai dari mitra saluran. Merek juga perlu mengklarifikasi istilah-istilah tanpa keraguan, berdasarkan apa yang dianggap positif, serta fitur-fitur yang pasti akan menarik perhatian pemirsa untuk melihat dan mengedit konten mereka.

Merek juga perlu mengidentifikasi bagaimana mitra saluran menjalin koneksi dengan pembeli pada setiap fase perjalanan pembelian mereka melalui upaya pemasaran melalui saluran tersebut.

1. Menyusun strategi pemasaran

Merek harus memulai dengan menguji strategi pemasaran yang telah ada atau mengoptimalkan yang sedang berjalan, untuk memahami bagaimana, di mana, kapan, dan mengapa Channel Marketing akan menjadi efektif.

Mereka perlu mengidentifikasi karakteristik yang mereka sukai dari mitra saluran mereka. Klarifikasi tentang apa yang dianggap baik dan fitur-fitur yang pasti akan menarik perhatian audiens untuk melihat dan berinteraksi dengan konten mereka, juga perlu dilakukan.

Merek juga harus memahami bagaimana mitra saluran akan berinteraksi dengan pembeli pada setiap tahap perjalanan pembelian melalui kegiatan Channel Marketing.

2. Mengetahui kesukaan atau preferensi belanja audiens target Anda

Mempersiapkan merek untuk menentukan apakah Channel Marketing sesuai dengan preferensi pelanggan potensial mereka.

Jika masih diragukan, disarankan untuk melakukan pertemuan dengan mitra atau melakukan wawancara dengan pemangku kepentingan untuk lebih memahami situasi ini. 

Meskipun upaya ini membutuhkan waktu dan sumber daya finansial, namun penting untuk memahami bagaimana pelanggan potensial Anda cenderung berbelanja sebelum membuat perubahan signifikan dalam strategi Channel Marketing Anda

3. Evaluasi waktu dan sumber daya yang Anda miliki untuk Channel Marketing

Penting untuk menentukan seberapa banyak waktu dan sumber daya yang diperlukan dalam kampanye Channel Marketing untuk menemukan mitra saluran potensial, meyakinkan mereka melalui serangkaian interaksi, kemudian mengelola, memberikan dukungan, dan menjaga komunikasi berkelanjutan dengan mereka.

Selain itu, merek perlu mengedukasi diri mereka sendiri tentang apa yang dapat mereka tawarkan kepada mitra potensial, dan mereka juga harus memahami nilai yang mereka bawa dalam kemitraan tersebut.

Merek harus memiliki jawaban yang komprehensif terhadap semua pertanyaan yang mungkin diajukan oleh mitra saluran sebelum memberikan persetujuan untuk menjalin kemitraan.

4. Mengidentifikasi Ukuran Pasar dan Wilayah Geografis yang Ditargetkan

Sekali lagi, menjadi sangat penting bagi merek untuk mengidentifikasi ukuran pasar sasaran dan juga lokasi geografis yang menjadi fokus mereka. 

Hal ini diperlukan untuk menjalankan kampanye pemasaran saluran dengan efektif melalui berbagai saluran yang mampu memberikan hasil yang menguntungkan di pasar yang dituju. 

Merek perlu menemukan saluran pemasaran yang meliputi wilayah geografis yang menjadi target dan mampu mencapai volume pasar sasaran dengan baik.

5. Mengadopsi Pemikiran Berfokus pada Pelanggan

Dalam merancang strategi Pemasaran Saluran yang menghasilkan, sangat penting untuk tetap memusatkan perhatian pada kebutuhan dan permintaan dari para pelanggan. 

Merek harus memahami apa yang dipikirkan oleh pelanggan mereka dan jenis pengalaman yang diinginkan oleh mereka. Pelanggan masa kini seringkali mengharapkan pengalaman yang personal dan terkoneksi.

Karena itu, merek harus mencari mitra saluran yang dapat diandalkan dan diterima dengan baik oleh target pelanggan mereka, guna menjalankan strategi Pemasaran Saluran yang sukses. 

Hal ini seharusnya menjadi tujuan utama dari setiap kampanye Pemasaran Saluran, seperti pemasaran media sosial, pemasaran konten, atau pemasaran afiliasi.

6. Identifikasi Saluran yang Menguntungkan untuk Merek Anda

Sebelum mengalokasikan investasi dalam kampanye pemasaran saluran, mereka juga harus mempertimbangkan stabilitas finansial serta keterampilan dan sumber daya yang dimiliki oleh mitra untuk menjual produk mereka.

Selanjutnya, mereka perlu memastikan bahwa pendekatan strategis dan kebutuhan mitra sejalan dengan visi mereka. 

Walaupun mitra saluran memiliki tujuan mereka sendiri, ketika mereka bermitra dengan merek tertentu, mereka harus berperilaku sesuai dengan harapan, persyaratan, dan reputasi merek tersebut.

7. Tinjau (analisa) Channel Marketing pesaing Anda

Merek juga harus menganalisis Channel Marketing yang digunakan oleh pesaing mereka. Hal ini akan membantu merek memilih Channel Marketing yang tepat dengan pengalaman dan keterampilan yang sesuai untuk memperluas jangkauan merek di segmen target.


Contoh Digital Channel Marketing

Ada beberapa Channel Marketing yang bisa membantu merek meluncurkan kampanye Channel Marketing untuk mencapai audiens target mereka, antara lain:

1. Channel Marketing B2B

Saluran utama yang digunakan oleh pemasar B2B meliputi media sosial, blog, situs web, dan pemasaran melalui email

Pemasaran melalui media sosial, pemasaran konten, dan lain-lain adalah saluran yang umum digunakan dalam pemasaran B2B. 

Penggunaan LinkedIn yang menarik akan meningkatkan potensi penjualan maksimal. Oeh karena itu perlu sekali memahami cara membuat linkedin menarik.

Pemasar B2B cenderung berfokus pada situs web dan blog, karena pembeli sering kali mengandalkan informasi dari situs web sebelum membuat keputusan pembelian.

2. Channel Marketing B2C

Perusahaan yang menjalankan bisnis B2C juga dapat menggunakan saluran yang sama dengan perusahaan B2B, tetapi urutannya mungkin berbeda. Mereka mungkin lebih suka memulai dengan pemasaran melalui surel dan media sosial, baru kemudian menuju ke situs web dan blog. Channel Marketing B2C sering kali lebih fokus pada penyediaan konten yang menarik dan cepat, yang bertujuan untuk membangun hubungan jangka panjang dengan audiens target.

3. Pemasaran Multikanal (Omni-Channel )

Omni-Channel

Menggabungkan beragam saluran pemasaran merupakan strategi yang efektif dalam meningkatkan pemahaman merek dan meraih audiens melalui berbagai jalur. Hal ini membantu menyederhanakan proses pemasaran dan penjualan. 

Memanfaatkan berbagai mitra saluran merupakan kunci untuk memaksimalkan loyalitas pelanggan melalui saluran yang spesifik dan analisis pasar, yang pada akhirnya menghasilkan lebih banyak peluang dan volume penjualan.

4. Pemasaran Lewat Video


Video Marketing adalah kesempatan yang sangat baik untuk menggunakan pemasaran melalui video karena dapat membantu meningkatkan keterlibatan, reputasi, tingkat konversi, penjualan, serta tingkat pengembalian investasi (ROI). 

Pemasaran melalui video dapat membantu merek berinteraksi dengan audiens target melalui berbagi wawasan dan memaksimalkan keterlibatan mereka. Selain itu, sekitar 70% pembeli cenderung lebih suka memahami produk dan layanan suatu merek melalui format video.

5. Pemasaran melalui Pengaruh (Influencer)

Ini terjadi ketika suatu merek bekerja sama dengan para pengaruh yang terkenal di dalam industri mereka untuk membagikan iklan, konten, dan informasi lainnya. Ini merupakan salah satu Channel Marketing yang krusial, dan lebih dari 70% pemasar mengakui pentingannya. 

Karakteristik lalu lintas yang dihasilkan melalui saluran ini memiliki keunggulan dibandingkan saluran lainnya. Strategi ini dapat diadopsi untuk mencapai tujuan pemasaran dan meningkatkan tingkat kesadaran serta reputasi merek.

6. Optimalisasi Mesin Pencari (SEO)

Dalam era digital, Channel Marketing berbasis mesin pencari juga termasuk dalam kategori Channel Marketing yang berdampak besar untuk memperluas jangkauan, menghasilkan prospek, dan meningkatkan konversi. 

Sekitar 60% pemasar menyatakan bahwa SEO membantu mereka mencapai sasaran pemasaran. Disarankan untuk mengoptimalkan setiap saluran penjualan yang ada untuk meningkatkan jumlah lalu lintas dan tingkat konversi. Dengan semakin banyaknya mitra saluran digital, SEO merupakan saluran yang kuat untuk dapat menghubungi lebih banyak konsumen dan mengubah mereka menjadi pelanggan.

Selain dari saluran-saluran tersebut, strategi pemasaran melalui podcast dan pemasaran dari mulut ke mulut juga dapat digunakan sebagai Channel Marketing yang menguntungkan bagi produsen atau merek. Pemanfaatan saluran-saluran ini juga memiliki potensi untuk memberikan manfaat serta hasil yang produktif.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url